Jumat, 30 November 2012

cara kerja touch screen

touchch Screen ( Layar Sentuh )

2.4.12

Beratnya gengsi untuk barang ter-update membuat nama touchscreen (layar sentuh) menjadi populer dan dikenal dikalangan kini. Pada kali ini kita akan bahas bagaimana cara kerja dari layar sentuh tersebut yang bisa membuat sebuah barang menjadi bergengsi tinggi dengan adanya fitur tersebut.

Mengenali bagaimana cara kerja layar sentuh dapat membantu untuk merawat dan membedakan jenis-jenis layar sentuh pada handphone jaman sekarang ini. Ada 4 jenis, yaitu resistive, capacitive, surface acoustic wave system dan multi touchscreen.


1. Resistive Screen
Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.

Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut.

Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.

Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.

Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.

Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.

Definisi sederhananya:
Layar yang cara kerjanya harus ditekan, dapat menggunakan jari atau benda apapun yg ditekankan di layar. Kelemahan untuk layar ini adalah jika diletakkan dikantong (terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan dan mengakibatkan layar jadi gampang rusak karena sering tertekan.

Indoor: sangat baik
Outdoor: kurang optimal

Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950. Siri-cirinya adalah dengan disertakan stylus didalam paket HP-nya. Pilihlah wadah yang menggunakan model flip, jadi layar dapat terlindung dari tekanan. Sebaliknya tidak disarankan menggunakan wadah HP model pouch.

2. Capacitive Screen
Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.

Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Capacitive Screen Tech
Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.

Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.

Definisi sederhananya:
Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb). Karena layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh kita. Layar sentuh model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan layar resistif.

Indoor: sangat baik
Outdoor: sangat baik

Keunggulannya: layar jenis ini tidak terpengaruh terhadap tekanan, jadi walaupun HP diletakkan dikantong tidak menjadi masalah. Penggunaan wadah model pouch bisa dikategorikan aman. Ciri-cirinya adalah tidak disertakan stylus didalam paket HP-nya. Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.

3. Surface Acoustic Wave System
Teknologi touchscreen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.

Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.

Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.

Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.

Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 p

technology touch screen

Tahukah Anda? Ide Touch Screen Ternyata Berasal Dari Indonesia

Layar sentuh atau dalam bahasa Inggris touch screen, touch panel atau touch screen panel adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. Antarmuka layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi.

Layar sentuh banyak digunakan dalam industri manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat ditemukan dalam perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara massal, seperti pada komputer jinjing, pemutar musik seperti iPod Touch, dan telepon genggam seperti iPhone atau Blackberry Storm. Hal ini dimungkinkan karena perangkat layar sentuh dapat dibuat dalam berbagai ukuran tampilan.
Layar sentuh sering dipakai pada kios informasi di tempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem layar sentuh tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada.
Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya ide dasar dari touch screen berasal dari Indonesia?
Inilah kisah asal muasalnya :
Konon, pada suatu ketika Steve Job yang terkenal itu makan di WARTEG.  Steve Job ternyata diam-diam mengamati cara pemesanan makanan di warteg tersebut.
Setiap pengunjung yang datang selalu ditanya oleh Pelayan Warteg.
Pelayan: “Makan pakai apa?”
Pengunjung tidak menjawab, namun menempelkan jarinya ke kaca (menunjuk makanan di baliknya)
Pelayan: “Makan pakai apa lagi?”
Lagi-lagi pengunjung menempelkan jarinya ke kaca.  Sehingga selanjutnya pelayan tidak lagi bertanya, melainkan hanya memperhatikan gerak telunjuk pengunjung di kaca.

Dan …… beberapa detik kemudian makanan yang diinginkanpun sudah siap tersaji.  Steve Job terkagum-kagum dengan teknologi pemesanan makanan tersebut.   Ternyata teknologi di Indonesia luar biasa majunya. Tak ayal lagi Steve Job pun terinsppirasi  teknologi kaca sentuh (touch glass) tersebut, sehingga tak lama  berselang duniapun mengenal teknologi layar sentuh (touch screen)…… yang idenya berasal dari Indonesia :-) .
Narasumber :  Lukas Shinanjaya / Wikipedia / foto-foto matabunglon.com
Catatan editor : khusus untuk kisah asal muasal, jangan terlalu diambil hati hehe…..

cerita motifasi

Think Win-Win

Think Win-Win
Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai.
Tiba tiba datang seekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci itu berkata : “Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci. Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.”
Sang Rubah jantan merasa tertantang, “Dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?”
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.
Sang Kelinci kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai.
Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci berkata : “Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci. Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.”
Sang serigala merasa tertantang, ” Dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?”
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.
Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir.
Tiba tiba datang se-ekor beruang besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci berkata :” Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci. Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.”
Sang Beruang merasa tertantang, ” Dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?”
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.
Pohon kelapa melambai lambai. Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai.
Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai “Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !!”
Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata “Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang.”
(Winner selalu berpikir mengenai kerja sama,
sementara Looser selalu berpikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.)

Pada Akhirnya

Pada Akhirnya
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih;
tapi bagaimanapun, berbaik hatilah.
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu;
tapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah.
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri;
tapi bagaimanapun, berbahagialah.
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati;
tapi bagaimanapun, jadilah sukses.
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam;
tapi bagaimanapun, bangunlah.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang;
tapi bagaimanapun, berbuat baiklah.
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu.
Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu.
Ini bukan urusan antara engkau dan mereka.
(Mother Teresa)

Lingkungan sangat penting dalam membentuk karakter

Masih terlintas satu kekonyolan di ingatan saya sewaktu itu, sekitar tahun 2006-2007, sewaktu saya menjabat menjadi wakil kepala sekolah. Saya sempat me…
ndapat tugas mengurus pertukaran pelajar dengan pelajar Singapore.
Singkat cerita, terjadilah kejadian tersebut, 14 anak Singapore dan 2 gurunya datang ke Indonesia selama 2 minggu. Mr. Chao (Singapore) dan Mr. Prakash (India), dua guru pendamping 14 siswa datang ke Indonesia. Dengan logat “Singlish” di bandara mereka menyapa saya “how are you …, thank you for appreciation. Nice to meet you …”

Telah dipilih 14 anak yang akan kita kirim ke Singapore kelak, dan kunjungan pertama ini mereka akan menjadi tuan rumah dari 14 anak yang akan datang, alias 14 anak Singapore ini menginap di rumah mereka masing-masing.
Yang saya perhatikan dari 14 anak yang datang ini tidak ada satu orang yang gendut atau buncit perutnya, usia mereka rata-rata adalah 15 tahun. Sepantaran dengan “anak-anak” saya. Tubuh mereka cenderung atletis dan kurus berotot. Seragam bentuk tubuhnya hampir sama. Saya menanyakan kepada guru pendampingnya apakah anak-anak ini dipilih yang kurus-kurus saja yang dikirim ke Indonesia? (pertanyaan konyol dan memang ingin tahu). Dijelaskan oleh guru pendamping Mr. Chao, mereka yang overweight harus melakukan ekstra PE (Physical Education), sampai batas yang ditentukan sekolah dicapai. Mereka harus sehat, dan salah satu ukuran sehat adalah tidak kelebihan berat badan. “Hebat!!” Dalam hati saya.
Lalu kelebihan lain saya amati mereka selalu ontime dalam jadwal – jadwal keseharian mereka, dan yang paling nampak jelas adalah mereka selalu tidak pernah terpisah dalam kelompok, serta taat pada guru pendamping mereka. Selama 2 minggu kita beraktifitas bersama, guru pendamping hampir seperti turis yang berlibur, tidak terlalu mengurusi anak-anak didiknya. Mereka yang dari Singapore sudah terorganisir dengan rapi, dan hampir tidak pernah berkonflik dengan guru pendamping mereka. Mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan melakukannya.
Hanya 3-4 hari sebelum kepulangan mereka, suasana sudah mulai berubah. Apa yang terjadi? Mereka sudah ketularan budaya murid saya. Mulai tidak ontime, dan “cenderung slow respon” terhadap stimulus yang kita berikan. Dan selanjutnya kita bisa pahami…
Bahwa habit yang sudah terbentuk tahunan pun dapat rusak dalam hitungan minggu. Seusai acara, dan murid dari Raflesh Singapore pulang, kita lakukan evaluasi dan sambil ngelus dada kita menertawakan diri kita sendiri.
Lingkungan sangatlah penting dalam membentuk seseorang menjadi pribadi yang tangguh, sebaliknya juga lingkungan menjadi penghalang seseorang menjadi pribadi yang berkarakter baik.

Sekolah Para Bin*a*tang

Sekolah Para Bin*a*tang
Syahdan, terbetiklah sebuah kabar yang menggegerkan langit dan bumi. Kabar itu berasal dari dunia binatang. Menurut cerita, para binatang besar ingin membuat sekolah untuk para binatang kecil. Mereka, para binatang besar itu, berencana menciptakan sebuah sekolah yang di dalamnya akan diajarkan mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali.
Anehnya, mereka tidak dapat mengambil kata sepakat tentang subjek mana yang paling penting. Mereka akhirnya memutuskan agar semua murid mengikuti seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Jadi, setiap murid harus mengikuti mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali.
Sekolah pun dibuka dan menerima murid dari pelbagai pelosok hutan.
Pada saat-saat awal dikabarkan bahwa sekolah berjalan lancar.
Seluruh murid dan pengajar di sekolah itu menikmati segala kebaruan dan keceriaan.
Hingga tibalah pada suatu hari yang mengubah keadaan sekolah itu.
Tersebutlah salah satu murid bernama Kelinci. Kelinci jelas adalah binatang yang piawai berlari. Ketika mengikuti kelas berenang, Kelinci ini hampir tenggelam. Pengalaman mengikuti kelas berenang ternyata mengguncang batinnya.
Lantaran sibuk mengurusi pelajaran berenang, si Kelinci ini pun tak pernah lagi dapat berlari secepat sebelumnya.
Setelah kasus yang menimpa Kelinci, ada kejadian lain yang cukup memusingkan pengelola sekolah. Ini melanda murid lain bernama Elang. Elang, jelas, sangat pandai terbang. Namun, ketika mengikuti kelas menggali, si Elang ini tidak mampu menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun harus mengikuti les perbaikan menggali. Les itu ternyata menyita waktunya sehingga ia pun melupakan cara terbang yang sebelumnya sangat dikuasainya.
Demikianlah, kesulitan demi kesulitan ternyata melanda juga ke diri binatang-binatan lain, seperti bebek, burung pipit, bunglon, ular, dan binatang kecil lain.
Para binatang kecil itu tidak mempunyai kesempatan lagi untuk berprestasi dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Ini lantaran mereka dipaksa melakukan hal-hal yang tidak menghargai sifat alami mereka.

Once Upon A Cow

Nasihat Gratis
Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?
Hadiah itu adalah “NASIHAT” !!!
Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.
Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.
Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.
Tak diragukan lagi, semua “nasihat” itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil “kebijaksanaan” tersebut?
Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik “positif” mereka.
Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan anda sendiri.
Setengah jam kemudian, teman, kenalan atau orang asing yang bersama anda sudah pergi, tapi seketika rencana-rencana sukses anda telah berantakan di depan mata anda.
Setengah jam sebelumnya, anda begitu yakin tentang potensi anda, tetapi sekarang anda tidak bisa melupakan prediksi pesimistis dan pengharapan rendah teman-teman anda.
Semakin anda ingin mengabaikannya, semakin terasa nyata jadinya.
Sekarang, ada enam sapi baru yang menggerogoti rumput di bagian utama pikiran anda, dari yang sebelumnya tidak ada.
Jadi bagaimana?
Begini….
Saat itu, saya sedang berbicara dengan seseorang tentang proyek baru yang akan saya mulai, ketika tiba-tiba ia menginterupsi saya dan berkata, “Camilo, izinkan saya memberikan beberapa nasihat gratis…”
Saya berkatan, “Tunggu! Sebelum anda mengatakan apa pun kepada saya, izinkan saya menanyakan beberapa hal.”
Ia terkejut dengan reaksi cepat saya, tetapi berkata, “Oke, tanyakanlah…”
Saya pun melanjutkan, “Apakah anda pernah punya pengalaman di bidang ini? Jika ya, apakah itu pengalaman yang berhasil? Apakah anda merasa layak memberikan nasihat dalam masalah ini? Bagaimanapun, apa yang akan anda katakan mungkin mempengaruhi visi dan pengharapan saya dalam proyek ini, dan saya tidak perlu memberitahukan lagi betapa pentingnya proyek ini bagi saya. Jadi apakah anda betul-betul yakin dengan hadiah berharga yang akan anda berikan kepada saya ini?”
Ia memikirkan sejenak, kemudian berkata, “Lupakan saja.”
Anda mungkin berpikir saya berlaku kasar dengan tidak membiarkannya menyatakan pendapat. Bagaimanapun, saya bisa saja mendengarkan dengan sopan, kemudian mengabaikannya.
Namun saya tidak mau mengambil resiko membuka pikiran saya terhadap pendapat dan pengharapan negatif orang lain.
Sekali suatu ide tertanam dalam pikiran anda, anda menjadi pelayannya. Jika ternyata itu ide yang keliru, dan anda mengizinkannya masuk serta bertumbuh dalam pikiran anda, ide itu akan mengubah pandangan, keyakinan, serta ekspektasi anda tentang kemampuan anda sendiri.
Ide yang keliru itu bahkan bisa menghancurkan kehidupan anda.
Anda perlu mengerti bahwa banyak “pikiran negatif”, yang membuat kita terikat pada kehidupan seadanya, sebenarnya bila ditelusuri adalah pemberian orang lain.
Kita sering menjadi korban pengaruh negatif orang lain dan mengizinkan mereka menanamkan keyakinan keliru dalam bawah sadar kita yang akhirnya akan membatasi pertumbuhan fisik, emosi, serta intelektual kita.
Ide-ide keliru yang diprogram ke pikiran kita oleh orang lain itu, bagaimanapun akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan kita.
Jangan biarkan ide-ide keliru mencemari harapan sukses kita. Selalu tanyakan dulu, apakah orang yang akan memberikan kita nasihat tersebut adalah orang yang layak. Dengarkan hanya dari orang-orang yang sudah sukses di bidang yang sama, bukan sekedar “cerita burung”.
(“Once Upon A Cow”, Dr. Camilo Cruz)

Saringan Tiga Kali

Saringan Tiga Kali
Jaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi. Seorang filsuf.
Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata, “Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?”
“Tunggu sebentar,” jawab Dr. Socrates. “Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali.”
“Saringan tiga kali?” tanya pria tersebut.
“Betul,” lanjut Dr. Socrates.
“Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali.”
“Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah anda bahwa apa yang anda akan katakan kepada saya adalah benar?”
“Tidak,” kata pria tersebut,”sesungguhnya saya baru saja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda”.
“Baiklah,” kata Socrates. “Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu: KEBAIKAN.”
“Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik?”
“Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk,” jawab pria tersebut.
“Jadi,” lanjut Socrates, “anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi anda tidak yakin kalau itu benar. Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu: KEGUNAAN.”
“Apakah apa yang anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya?”
“Tidak, sungguh tidak,” jawab pria tersebut.
“Kalau begitu,” simpul Dr. Socrates, “Jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya… tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya?”
Kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang ibarat sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah. Keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali.
Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.

Nasib di Langit

Nasib di Langit
Pada jaman dahulu ada seorang Jendral dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak.
Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar kalau-kalau akan menderita kekalahan dan mati sia-sia.
Di tengah perjalanan menuju medan perang, Jendral itu singgah di sebuah kuil kecil. Ia sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa.
Sedangkan prajuritnya menanti di luar kuil itu dengan harap-harap cemas.
Tak lama kemudian, sang Jendral keluar dari kuil tersebut.
Ia berteriak pada seluruh pasukannya, “Kita telah mendapat petunjuk dari langit.”
Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil mengacungkan koin itu ke udara ia berkata,
“Sekarang, kita lihat apa kata nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul, maka kita akan menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung pada nasib.”
Jendral lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar di udara. Lalu jatuh berguling-guling di tanah.
Seluruh pasukan mengamati apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu terhenti.
Dan yang muncul adalah KEPALA !!!
Kontan seluruh pasukan berteriak kesenangan. “Horeeee..!!! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita, Ayo serbu dan hancurkan musuh. Kemenangan telah pasti.”
Dengan penuh semangat Jendral dan pasukan itu bergerak menuju medan perang. Pertempuran berlangsung dengan sengit. Ternyata dengan keyakinan dan tekad yang membaja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan.
Jendral dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata, “Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib.”
Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dashyat itu. Beliau bertanya pada sang Jendral bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga begitu gagah berani.
Sang Jendral kemudian menyerahkan koin emasnya pada Raja sambil berkata, “Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik.”
Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata KEDUA SISINYA bergambar: KEPALA!
(The Book of ZEN, Freedom of The Mind – Tsai Chih Chung)

Air Mata Mutiara

Air Mata Mutiara
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya
sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
“Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita,
bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”
Si ibu terdiam sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi
terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi.
Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir
itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan
sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan
alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya
sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa
sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit
menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal
pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air
matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita
bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap
orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Pesan moral:
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong
transendental untuk menjadikan “kerang biasa” menjadi “kerang luar biasa”.
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah
“orang biasa” menjadi “orang luar biasa”.
Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka
tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang
bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa’ yang disantap orang, atau menjadi
kerang yang menghasilkan mutiara’. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil
pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih
sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja’.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka
karena orang-orang di sekitar kamu cobalah utk tetap tersenyum dan tetap
berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu… “Airmataku
diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara.”

Bahagia ?

John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan.
Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari peserta seminar juga kan? (Kalau satu arah mah namanya khotbah :)
Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini, “Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?”
Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, “Tidak.”
Seluruh ruangan langsung terkejut. “Tidak,” katanya sekali lagi, “John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia.”
Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu ui!
Kemudian, lanjut Margaret, “John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia.”
Tiba-tiba ada suara bertanya, “Mengapa?”
“Karena,” jawabnya, “tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri.”
Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.
Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu. Ini masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.

Selasa, 27 November 2012

Cara membuat form login dengan Delphi 7.



Mumpung libuur. . .aku sempetin buat belajar inii. :)
Buat teman-teman yang lagi asiiik membuat program khususnya yang berhubungan dengan Sistem Informasi Administrasi untuk sebuah instansi atau perusahaan dengan menggunakan soft Delphi 7 rasanya  kurang  lengkap kalau tidak ada halaman login. (itu menurutku siii).
Untuk keamanan data yang kita miliki dalam sistem, halaman login ini sangat penting untuk sebuah sistem Administrasi yang  kita buat, karena SI sifatnya sangat rahasia. Halaman login yang aku buat ini berisi Nama Pemakai  dan Password.
Buat teman-teman yang lagi belajar atau lagi nyari – nyari tutorial tentang pemrograman Delphi, mungkin postingan ini bisa bermanfaat buat kalian, ya meskipun hanya program sederhana.
Terlebih dahulu kita buka program yang sudah kita buat sebelumnya. Kalau mau buat baru juga boleh.
Sebagai contoh punyaku adalah SI LKP PIKOM. . .


 http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/si-lkp-pikom-11.jpg


untuk teman-teman yang mau buat baru dari awal juga boleh, silahkan telusuri langkah-langkahnya. . . :)
1. Buka aplikasi Delphi yang kamu  gunakan yaitu delphi 7 dan buat lembar kerja baru dengan mengklik pada menu File | New |Form
http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/form-1.jpg






2. Setelah muncul lembar kerja baru, pada formulir baru tersebut lakukan perubahan terhadap dua buah properties yang ada pada objek inspector berikut:
Properties Caption diisi dengan Login Admin
Properties Name diisi dengan FormAwal (tanpa spasi)
http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/property.jpg









Lalu simpanlah dengan memilih File|Save dan berikan nama FAwal.
3. Setelah FAwal disimpan, selanjutnya kita menambahkan komponen. Kita perlu menambahkan lima buah komponen pada Form yaitu:
Dua buah komponen Label yang simbolnya http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/label.jpg pada tab standard ke dalam form baru kamu. Dan kemudian ubah nama label tersebut sesuai dengan keinginan kamu.
Untuk mengubah nama label tersebut, kita ubah pada  properties caption kemudian ubah nama label tersebut. Contoh punyaku adalah Nama Pemakai  dan Password.
4. Setelah label jadi  letakkan dua buah komponen Edit  yang simbolnya http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/edit.jpg terletak pada tab yang sama dimana kamu mengambil label tadi, kemudian yang perlu kita atur pada properties yaitu properties name,text dan Password Char.
Punyaku  untuk
Edit1
Name diganti dengan EdNama
Text dikosongkan
PasswordChar tetap dengan #0
Edit2
Name diganti dengan EdPass
Text dikosongkan
PasswordChar dirubah dengan *
5. Kemudian masih pada tab yang sama, yaitu pada tab standard tadi, letakkan 1 buah Button yang simbolnya http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/button.jpg di bawah Form Edit tadi dengan merubah properties name dan captionnya.
Punyaku  dirubah dengan
Button1
Name dirubah BtnLogin
Caption dirubah &Login
Berikut contoh peletakan pada form Login :

http://idahceris.files.wordpress.com/2011/12/form-jadi.jpg
6. Setelah form jadi, untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap password, kamu perlu menambahkan kode pada kejadian OnClick milik tombol Login. Klik ganda pada tombol Login dan tambahkan kode seperti dibawah ini:
procedure TFormAwal.Button1Click(Sender: TObject);
01begin
02 
03if(EdNama.Text = 'idahceris') and
04 
05(EdPass.Text = 'senyum') then
06 
07FormMenu.ShowModal
08 
09Application.MessageBox('Maaf anda tidak bisa Login. . .!!','Warning’,0);
10 
11exit;
12 
13end;
14end.
Kode diatas mengasumsikan bahwa nama pemakai adalah idahceris dan password-nya adalah senyum. Jika tidak terjadi kecocokan, kotak dialog yang berisi pesan “Maaf anda tidak bisa login” akan tampil.
7. sekarang coba kamu jalankan form yang sudah kamu  buat tadi. . .good luck yah?
note :
FormMenu.Show Modal berfungsi jika password dan nama pemakai  yang kamu  inputkan benar,maka tampil Form selanjutnya yang menjadi form tujuan yaitu FormMenu. Silahkan anda rubah sesuai dengan nama form yang kamu buat.

Senin, 26 November 2012

LG IPS7L, Layar LED Dengan Teknologi IPS


Pada hari ini, LG Indonesia resmi mengumumkan layar monitor terbaru mereka yaitu LG IPS7L. Layar monitor ini mengunakan teknologi IPS atau In-Plane Switching dikombinasikan dengan backlit LED. Teknologi IPS ini terkenal dengan kedalaman warna yang sangat tinggi dan sudut pandang yang lebih luas.

LG IPS7L ini sudah menggunakan resolusi full HD 1980x1080 dalam layar 23 inci. Kontras rasionya sendiri telah mencapai 5,000,000:1. Sudut pandang pun sangat luas yakni mencapai 178 derajat. Sementara respon time nya mencapai 5ms. Selain pada panel IPS nya, layar monitor ini juga mempunyai keunggulan yaitu desainnya yang sangat tipis pada bezel nya yaitu hanya 1,2 mm. Dengan kelebihannya yang disebutkan diatas, anda akan sangat nyaman melihat konten pada layar.

LG Indonesia akan meluncurkan LG IPS7L ini kepasaran pada awal september dengan harga 2,600,000 rupiah. Cukup terjangkau untuk layar monitor 23 inci dengan teknologi IPS plus design yang menarik.

Mengganti layout keyboard

Untuk mengkonfigurasi keyboard Anda untuk menggunakan bahasa yang berbeda atau keyboard layout, gunakan metode yang sesuai untuk versi Windows Anda.
Catatan Metode ini menggunakan layout keyboard Prancis Kanada sebagai contoh.

Windows 7 atau Windows Vista

  1. Klik Mulai
    Tombol Start
    , jenis Intl.cpl dalam Mulai pencarian kotak, dan kemudian tekan ENTER.
  2. Pada Keyboard dan bahasa tab, klik Mengubah keyboard.
  3. Klik Tambahkan.
  4. Memperluas bahasa yang Anda inginkan. Sebagai contoh, memperluas Perancis (Kanada).
  5. Memperluas Daftar keyboard, klik untuk memilih Prancis Kanada Periksa kotak, dan kemudian klik Oke.
  6. Dalam pilihan, klik Lihat Layout untuk membandingkan tata letak dengan keyboard sebenarnya.
  7. Dalam Masukan bahasa default Daftar, klik Perancis (Kanada)-Prancis Kanada, lalu klik Oke dua kali.
  8. Dalam Regional dan Language Options kotak dialog, klik Oke.
    Catatan The Bahasa Bar muncul di taskbar. Ketika Anda beristirahat penunjuk mouse di bar ini, muncul tooltip yang menjelaskan layout keyboard yang aktif.
  9. Klik Bahasa Bar, dan kemudian klik FR Perancis (Kanada).

Windows XP

  1. Klik Mulai , jenis Intl.cpl dalam Menjalankan kotak, dan kemudian tekan ENTER.
  2. Pada Bahasa tab, klik Rincian.
  3. Di bawah layanan dipasang, klik Tambahkan.
  4. Dalam Bahasa masukan Daftar, pilih bahasa yang Anda inginkan. Sebagai contoh, pilih Perancis (Kanada) .
  5. Dalam Keyboard layout/IME Daftar, klik Prancis Kanada, lalu klik Oke .
  6. Dalam Pilih salah satu diinstal bahasa masukan untuk digunakan ketika Anda mulai daftar komputer Anda, klik Perancis (Kanada)-Prancis Kanada, lalu klik Oke.
  7. Dalam Regional dan Language Options kotak dialog, klik Oke.
    Catatan The Bahasa Bar muncul di taskbar. Ketika Anda beristirahat penunjuk mouse di bar ini, muncul tooltip yang menjelaskan layout keyboard yang aktif.
  8. Klik Bahasa Bar, dan kemudian klik Perancis (Kanada).

Bagaimana untuk memastikan bahwa tata letak yang dipilih sesuai keyboard

Windows 7 atau Windows Vista

  1. Klik mulai, jenis Osk dalam Mulai pencarian kotak, dan kemudian tekan ENTER.
  2. Cocok keyboard pada layar dengan keyboard fisik untuk memastikan bahwa tata letak sesuai.
  3. Untuk memeriksa karakter huruf besar, klik tombol shift pada keyboard atau pada layar, dan cocok dengan karakter yang dicetak pada keyboard.

Windows XP

  1. Klik Mulai, jenis Osk dalam Menjalankan kotak, dan kemudian tekan MASUKKAN.
  2. Cocok keyboard pada layar dengan keyboard fisik untuk memastikan bahwa tata letak sesuai.
  3. Untuk memeriksa karakter huruf besar, klik tombol shift pada keyboard atau pada layar, dan cocok dengan karakter yang dicetak pada keyboard.